Langsung ke konten utama

Logika Matematika

Logika matematika

 

Pengertian Logika Matematika

Logika matematika adalah cabang logikadan matematikayang mengandung kajian logika matematis dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika fisologis. Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori model, teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika konsruktif. Bidang-bidang ini memiliki hasil dasar logika yang serupa.


1. Kalimat

dalam logika matematika kita akan banyak bicara tentang kalimat. Kalimat dalam logika ada beberapa macam, yaitu kalimat terbuka, kalimat tertutup, dan bukan pernyataan.

a. Kalimat Terbuka 

Kalimat terbuka adlah kalimat yang belum diketahui nilai benar atau salahnya.kalimat terbuka biasanya mengandung variabel.

Contoh: x + 2 = 10


Variabel x dapat diganti dengan sembarang bilangan.
Jika x diganti dengan 8, kalimat terbuka x + 2 = 10 akan bernilai benar. Jadi, himpunan penyelesaiannya = 8.

b. Kalimat Tertutup 

Kalimat tertutup adalah kalimat yang sudah bisa ditentuka nilai benar atau salahnya.

contoh:

"setiap segitiga siku siku adalah segitiga samakaki"

dari pernyataan bisa ditentukan bahwa kalimat diatas bernilai salah karena tidak semua segitiga siku sikiu adalah segitiga sama kaki.


Negasi ingkaran/Lawan

negasi dari suatu pernyataan adalah kebalikan dari pernyataan tersebut. jika suatu pernyataan bernilai benar, maka negasi dari pernyataan tersebut adalah salah. jika bernilai salah maka negasi bernilai benar.

  • Jika (p) bernilai benar (B), maka ingkarannya (~p) bernilai salah (S).
  • Jika (p) bernilai salah (S), maka ingkarannya (~p) bernilai benar (B).

Pernyataan majemuk 

Pernyataan majemuk adalah suatu pernyataan yang dibentuk dari gabungan beberapa kalimat tunggal dengan menggunakan kata penghubung. kata penghubung dalam matematika adalah disjungsi(atau), konjungsi(dan), implikasi(maka), biimplikasi (jika dan hanya jika).

Tabel kebenaran.

sumber dokumen: matematikakhu.blogspot.com

dengan

 B= benar

 S= salah

1. Disjungsi

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”.(lihat tabel 1.1)


2. Konjungsi

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang disebut konjungsi yang dilambangkan dengan “p∧q”.(lihat tabel 1.1)

3.Implikasi (⟹)

Implikasi adalah hubungan antara dua pernyataan di mana pernyataan kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan pertama.

Implikasi adalah pernyataan majemuk yang ditandai dengan notasià’.Misalkan p, q adalah pernyataan, implikasi p ⟹ q

dibaca ‘jika p maka q’.

(lihat tabel 1.1)


4. Biimplikasi

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘jika dan hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p jika dan hanya jika q’ yang disebut biimplikasi yang dilambangkan dengan “p⟺q”.(lihat tabel 1.1

Hukum-hukum Logika Matematika

a. Hukum komutatif

p ∧ q ≡ q ∧ p

p ∨ q ≡ q ∨ p

b. Hukum asosiatif

(p ∧ q) ∧ r ≡ p ∧ (q ∧ r)

(p ∨ q) ∨ r ≡ p ∨ (q ∨ r)

c. Hukum distributif

p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)

p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)

d.Hukum identitas

p ∧ B ≡ p

p ∨ S ≡ p

e. Hukum ikatan

p ∧ S ≡ S

p ∨ B ≡ B

f. Hukum negasi

p ∧ ~p ≡ S

p ∨ ~p ≡ B

g. Hukum negasi ganda

~(~p) ≡ p

h. Hukum idempotent

p ∧ p ≡ p

p ∨ p ≡ p

i. Hukum De Morgan

~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q

~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q

j. Hukum penyerapan

p ∧ (p ∨ q) ≡ p

p ∨ (p ∧ q) ≡ p


Invers, Konvers, dan Kontraposisi Logika  Matematika


Invers dari {\displaystyle p\to q} adalah ~p → ~q

Konvers dari {\displaystyle p\to q} adalah q → p

Kontraposisi dari {\displaystyle p\to q} adalah ~q → ~p


Penarikan Kesimpulan Logika Matematika


1. Model Ponens Sunting

           premis 1: p → q

           premis 2: p

           kesimpulan: q

2. Modus tollens Sunting

           premis 1: p → q

           premis 2: ~q

           kesimpulan: ~p

3. Silogisme Sunting

           premis 1: p → q

           premis 2: q → r

           kesimpulan: p → r

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FUNGSI NON LINEAR

FUNGSI NON LINIER  Fungsi non linier merupakan model yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan fungsi linier dalam penerapan ekonomi, karena sebagian dari model ekonomi linier yang ada, sesungguhnya merupakan linierisasi dari model non linier. Ada 4 macam bentuk fungsi non linier yang paling sering dijumpai dalam analisis ekonomi, yaitu : Fungsi Kuadrat, Fungsi Kubik, Fungsi Eksponensial, dan Fungsi Logaritma. Diantara ke empat fungsi nonlinier tersebut yang paling sering digunakan adalah fungsi kuadrat. 1. Fungsi kuadrat Sebuah  fungsi  polinom yang memiliki peubah/variabel dengan pangkat tertingginya adalah 2 (dua). dengan f(x) = y yang merupakan variabel terikat, x adalah variabel bebas, sedangkan a, dan b merupakan koefisien dan c adalah suatu konstanta. fungsi kuadrat terbagi menjadi beberapa jenis yaitu fungsi parabola, lingkaran, elips, dan hiperbola. namun untuk di matematika ekonomi fungsi yang paling sering digunakan adalah fungsi parabola Berikut persamaan dasar dari f

Penerapan Fungsi Linear Dalam Ekonomi

Fungsi linear adalah fungsi polinom atau suku banyak yang tidak asing lagi ditelinga teman teman yang baru memasuki dunia perkuliahan. Pasalnya fungsi linear ini telah dipelajari ketika SMP dan SMA. Di Matematika Ekonomi fungsi linear digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan didalam bidang ekonomi. Jadi di materi kali ini saya akan menjelaskan penggunaan fungsi linear dalam ekonomi. Fungsi umum linear adalah  Y = a + bx  dengan (b > 0), dimana Y sebagai variabel terikat yang dipengaruhi besar nilai X dan X sebagai variabel bebas. Berikut penggunaan fungsi linear dalam fungsi permintaan dan penawaran. A. Fungsi permintaan Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif (miring ke

Fungsi linear, Aturan Perpangkatan, dan Pemfaktoran

  Aturan pemangkatan, Pengakaran, Pemfaktoran, dan Perkalian Variabel adalah suatu yang nilainya selalu mengalami perubahan dalam suatu masalah tertentu. Dalam ekonomi, variabel terdiri endogen dan eksogen. Variabel endogen adalah variabel  yang nilai penyelesaiannya diperoleh dalam model. Variabel eksogen adalah variabel yang nilainya doperoleh dari luar modal. Variabel terbagi menjadi dua, yaitu v ariabel bebas  merupakan variabel yang menjelaskan variabel lainnya. Sementara v ariabel terikat  merupakan variabel yang diterangkan oleh variabel bebas. Konstanta adalah suatu bilangan tunggal yang nilainya tidak diberubah ubah dalam suatu masalah tertentu  Paramete r adalah sebagai suatu bilangan tertentu dalam suatu masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai yang lain pada suatu masalah. A. Aturan Pemangkatan        Jika variabel  x  adalah bilangan nyata yang akan dipangkatkan dan  n  adalah bilangan bulat positif sebagai pemangkat maka pangkat (eksponen) dapat didefinisikan seca