Langsung ke konten utama

Akunting


 A. PENTINGNYA AKUNTING


Akunting ialah suatu kegiatan yang sangat penting yang turut pula menentukan keberhasilan usaha bisnis. Akunting merupakan suatu karir yang bertumbuh pesat dan disenangi orang pada saat ini. Dengan akunting pengusaha akan dapat mengetahui secara benar berapa banyak pajak harus dibayar, berapa uang yang harus dipinjam, apakah investasi yang dilakukan sudah benar, dan apakah diperoleh keuntungan normal, dan sebagainya.


Setiap bisnis pada akhir tiap tahun sekurang-kurangnya menyiapkan dua laporan keuangan yaitu laporan keuangan dan laporan pendapatan. Masing-masing laporan tidak lebih dari satu halaman, dan laporan ini berasal dari ribuan transaksi yang terjadi dalam kegiatan bisnis sehari-hari, baik dihitung dalam uang ataupun juga dihitung dalam jumlah satuan barang.


Laporan keuangan hampir sama dari tiap perusahaan, apakah perusahaan kecil ataukah perusahaan besar.


Laporan keuangan sebagai accounting information sangat diperlukan oleh semua pihak berdasarkan minat mereka masing-masing.


Pemilik atau pemegang saham memerlukan informasi akunting untuk mengetahui:


• Apakah perusahaan sudah mengelola keuangan perusahaan secara baik?


• Apakah keuntungannya layak?


• Berapa nilai asset perusahaan


• Berapa besar utang perusahaan?


• Bagaimana kemungkinan untuk meningkatkan penghasilan?


Kreditur memerlukannya untuk mengetahuı:


• Bagaimana kemampuan perusahaan ini dalam mendapat laba?


• Berapa banyak uang tunai yang dapat diperoleh?


• Berapa besar utang jangka pendek dan jangka panjangnya?


• Apakah hartanya sudah dijaminkan kepada kreditur lain?


• Apakah hartanya dinilai riil? Riil yaitu kelompok akun memiliki nilai saldo bersifat tetap atau permanen. Maksudnya, nilai saldo akun kelompok ini tidak pernah ditutup untuk satu periode tertentu.


Manajer membutuhkan informasi mengenai:


• Berapa banyak perusahaan memperoleh uang tunai?


• Aset mana yang harus diganti?


• Berapa jumlah utang yang akan segera jatuh tempo?


• Berapa banyak utang dan piutang perusahaan?


• Apakah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan yang di anggarkan?


Untuk pasaran surat berharga dibutuhkan informasi mengenai:


• Sampai di mana kemampuan perusahaan mendapat laba selama 5 tahun terakhir ini?


• Berapa banyak sahamnya di pasar?


• Berapa jumlah utang jangka panjangnya?


• Berapa nilai assetnya?


Pemerintah membutuhkan untuk mengetahui:


• Bagaimana perusahaan membelanjai assetnya?


• Berapa utang pajaknya?


• Berapa jumlah karyawannya?


• Bagaimana cara dan berapa jumlah pembayaran gaji karyawan?


• Bagaimana kondisi kerja, dan jaminan keselamatannya?


Untuk karyawan


• Sampai di mana kestabilan perusahaan dalam mendapat laba?


• Berapa banyak tambahan tenaga kerja baru akhir-akhir ini?


• Berapa banyak karyawan yang diberhentikan?




B. PENGERTIAN AKUNTING


Yang dimaksud dengan akunting ialah kegiatan proses yang sistematis dalam mengumpulkan data, menganalisa, dan melaporkan informasi tentang keuangan. Pekerjaan akunting telah dilakukan perusahaan sejak berabad-abad yang lalu yaitu sejak tahun 1494 oleh seorang Italia bernama PACIOLO Sedangkan di Amerika sudah dimulai tahun 1887. Sejarah akuntansi di Indonesia dinyatakan muncul pertama kali di abad 1642, yang mana di kala itu, masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan termasuk kalkulasi laba rugi. Kemampuan ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari luar negeri yang memang menjajakan barang dagangannya di Indonesia. Negara yang dianggap pertama kali mengenalkan konsep akuntasi di Indonesia adalah Belanda, Portugis dan Spanyol. Menurut kabarnya negara-negara ini mendapatkan pengetahuan tersebut dari Romawi di abad sebelumnya.


Sekalipun sudah lama masyarakat mengenal sistem pencatatan keuangan, karena banyak belajar dari pedagang, tetapi ilmu ini benar-benar diterapkan pada tahun 1642. Bahkan dari bukti-bukti sejarah yang ditemukan, ternyata akuntansi pertama kali digunakan di Indonesia pada tahun 1747.


Namun teori ini masih dilaksanakan secara parsial saja. Bahkan dianggap teori akuntansi yang dipakai tidak terlalu utuh dan jelas. Baru pada tahun 1870 akuntansi mulai dijalankan dengan lebih serius pasca dihapuskannya Tanam Paksa.


Ketika peraturan tersebut dihapuskan, maka banyak sekali investor asing terutama Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia. Maka dari itu, demi keteraturan finansial, teori akuntansi pun mulai digunakan di tanah air.


Sejak saat itu, teori akuntansi mulai berkembang di Indonesia. Bahkan pada tahun 1952, perguruan tinggi mulai mengajarkannya kepada mahasiswa. Yang mana di kala itu masih satu universitas yang mengampu yaitu Universitas Indonesia.


Pada tanggal 17 Oktober 1957 Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI resmi didirikan di aula Universitas Indonesia untuk mewadahi dan membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan.


Sekalipun demikian dalam perkembangannya, mulai banyak universitas lain yang juga mengampu disiplin ilmu akuntansi. Baik kampus negeri maupun yang masih berstatus perguruan tinggi swasta.




C. AKUNTING ATAU BOOKKEEPING


Banyak orang keliru dengan dua istilah di atas akunting atau bookkeeping. Pekerjaan akunting menyangkut keseluruhan sistem yang menyiapkan informasi keuangan secara tepat dan mutakhir mulai dari sistem desainnya, menjalankannya, sampai keinterpretasi atau seni mendeskripsikan informasi yang diperoleh. Untuk menjadi seorang akuntan seseorang harus mempelajarinya bertahun-tahun dan praktek mencari pengalaman.


a) Bookkeeping


lalah pekerjaan mencatat kejadian-kejadian setiap hari, dan merupakan bagian penting dari akunting. Bookkeeper ialah orang yang bertanggung jawab memperoleh data keuangan. Bookkeeper adalah pekerjaan clerical yaitu memastikan kantor berjalan dengan lancar dan sekarang pekerjaan ini banyak mendapat bantuan komputer. Biasanya pekerjaan bookkeeper di awasi atau dibimbing oleh akuntan. Pekerjaan pertama bagi seorang akuntan ialah pekerjaan bookkeeper ini karena seorang akuntan harus mengerti dan memahami apa yang dikerjakan oleh seorang bookkeeper.


b) Klasifikasi Akuntan


Akuntan ialah orang yang terlatih dan berpengalaman dalam metode dan sistem akunting. Ini diklasifikasikan dalam private accountants dan public accountants. Private accountant atau akuntan swasta ialah akuntan bekerja pada suatu perusahaan tertentu. Perusahaan besar dapat mempekerjakan satu atau lebih akuntan, untuk mendisain sistem akuntingnya, memimpin departemen akuntingnya, menyiapkan berbagai bentuk laporan keuangan, yang diwajibkan oleh undang-undang, dan memberikan nasehat kepada manajer. Private accountants hanya menyediakan jasanya untuk majikannya.


Perusahaan kecil atau perusahaan besar yang tidak ingin mempunyai akuntan sendiri, dapat minta bantuan akuntan publik. Jadi akuntan publik ialah akuntan yang jasanya dapat disewa oleh perusahaan. Akuntan publik, dapat bekerja sendiri atau mereka menjadi anggota suatu perusahaan akuntan.




D. PIHAK YANG MEMERLUKAN INFORMASI AKUNTING




Orang yang paling berkepentingan dengan informasi akunting ialah para manajer perusahaan. Manajer dapat memperoleh segala data yang ia perlukan mengenai perusahaannya yaitu menyangkut, penghasilan, biaya, utang-utang, piutang, keuntungan, dan sebagainya. 


 Orang atau lembaga lain yang berkepentingan dengan informasi juga guna menentukan jumlah saham akunting ialah perbankan, guna menetapkan kebijaksanaan perkreditannya, juga apa yang disebut securities industry, guna menentukan jumlah saham atau obligasi yang akan dijual atau dibeli. Juga pemerintah untuk melihat kegiatan perusahaan dalam daerah pemerintahannya, untuk melihat kemajuan penerimaan pajak, perlindungan nasib pegawai. Organisasi buruh, ingin melihat informasi keuangan guna menetapkan perundingan kenaikan gaji. Dan yang terpenting ialah bagi para pemilik atau pemegang saham sendiri.








E. PROSES AKUNTING


Akunting ialah merupakan suatu proses transformasi data mentah menjadi informasi keuangan yang berguna.


a. Persamaan akunting (The accounting Equation)


Untuk mengerti bagaimana cara kerja akunting modern maka kita harus mengerti persamaan akunting dan bagaimana transaksi dicatat di dalam sistem. Persamaan akunting, berbentuk laporan sederhana, yang merupakan bentuk dasar dari proses akunting. Ini merupakan hubungan antara assets, liabilites, dan owner's equity.


• Assets ialah harta yang dimiliki oleh perusahaan.


• Liabilities ialah kewajiban perusahaan, yang ia pinjam dari orang lain.


• Owner's equity ialah perbedaan di antara asset dan liabilities.


Hubungan ke tiga variabel ini ialah:


Owner's equity = assets - liabilities


Dengan menggunakan persamaan aljabar, maka kita peroleh bentuk standar dari persamaan akunting sebagai berikut:


Assets = liabilities + owner's equity


Dalam persamaan diatas, dapat dilihat bahwa liabilities ditempatkan di muka equity. Ini mengandung arti bahwa perusahaan mempunyai kewajiban utama terhadap utang-utangnya. Jika perusahaan kelak bangkrut, maka utang harus dibayar lebih dulu sebelum para pemilik menarik uangnya. Hal ini akan lebih jelas lagi jika persamaan itu dirubah, dengan:


Assets - liabilities = owner's equity


Ini menunjukkan bahwa hak pemilik adalah sisa dari harta perusahaan dikurangi utang. Pengertian ini sangat penting, seandainya perusahaan mengalami masa-masa likuidasi atau masa pembubaran.


• Double - Entry Bookkeeping


Double entry bookkeeping berdasarkan atas persamaan akunting. Dalam setiap kejadian atau transaksi, dilakukan dua kali pembukuan atau pencatatan. Ini dilakukan agar persamaan akunting selalu dalam keadaan seimbang. Misalnya Perusahaan meminjam uang sebanyak Rp 5 juta, untuk membeli sebuah mobil. Akibatnya asset perusahaan bertambah senilai Rp 5 juta, dan juga utangnya bertambah sebanyak itu. Oleh sebab itu dalam pembukuannya akan berbentuk:


Katakan sebelum membeli mobil accounting equationnya ialah:


Assets = liabilities + owners’equity


Rp 1.000.000,00 = Rp 250.000,00 + Rp 750.000,00


Setelah meminjam uang dan membeli mobil senilai Rp 5.000.000,00 maka persamaannya akan berbentuk:


Assets (Rp. 6.000.000) = Liabilities (Rp.5.250.000) + Owners' equity (Rp.750.000)




Persamaan di atas tetap seimbang karena satu transaksi akan mempengaruhi kedua sisi persamaan tersebut. Membeli mobil berarti harta perusahaan bertambah, dan meminjam uang, menyebabkan utangnya bertambah.


Demikianlah setiap kejadian dibukukan, dan persamaan tersebut harus seimbang setiap waktu, seperti pada saat membeli gedung, membeli perlengkapan mesin, kantor, penjualan, dan sebagainya.


b. Assets


Harta atau assets dapat dibagi atas current assets dan fixed assets. Current assets (aset lancar) seperti kas, surat berharga, piutang, persediaan barang dagang, perlengkapan, dan sebagainya dan fixed assets (aset tetap) seperti tanah, gedung, dan peralatan. Juga dapat dibedakan tangible assets (asset berwujud) seperti rumah, gedung properti dan sebagainya dan juga intangible assets (aset tak berwujud) seperti hak paten, merk dagang dan hak cipta.


Di dalam neraca akan dikelompokkan assets atas yang most liquid dan yang least liquid, artinya yang cepat dapat dicairkan dan yang lambat. The liquidity of an asset is the ease with which it can be converted into cash, artinya likuiditas dari suatu asset ialah kemudahan suatu asset ditukarkan dengan uang tunai.


Current assets ialah uang tunai atau assets lainnya yang cepat dapat ditukarkan dengan uang atau yang hanya digunakan dalam waktu 1 tahun. Uang kas adalah harta yang paling likuid, tingkat pertama dalam daftar harta. Berikutnya ialah saham yang dapat dijual, juga obligasi. Kemudian piutang, yang dapat ditagih dalam tempo 60 hari. Kemungkinan tidak semua piutang dapat ditagih, oleh sebab itu nilainya harus dikurangi sebesar 5% untuk waktu 1 tahun. Juga biaya-biaya yang dibayar dimuka (prepaid expenses), dan piutang ragu-ragu. Kemudian barang-barang yang akan dijual dalam batas ini sudah dibayar akan tetapi belum digunakan.


Fixed assets, ialah assets yang berjangka hidup lama atau permanen. Assets itu tidak akan dijual selama perusahaan berdiri, seperti tanah tempat kediaman, bangunan, mesin, dan perlengkapan, atau assets yang tahan selama waktu sekurang-kurangnya 1 tahun. Nilai assets akan berkurang melalui penyusutan yang dilakukan setiap tahun.


Intangible assets. Assets ini tidak kelihatan secara fisik, tetapi mempunyai nilai berdsarkan undang-undang, atau mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Misalnya hak paten, hak copy, cap dagang, goodwill. Ini termasuk assets yang berjangka lama. Goodwill misalnya nama baik memiliki reputasi sebagai penghasil atau pembuat barang nomor satu di dunia. 


Pierre Cardin adalah nama paling terkenal dalam berbagai produk, dan selalu saja dicatut namanya termasuk di Indonesia. Sekarang persoalan nama sudah diselesaikan dan yang ingin menggunakan nama tersebut diberi license agreement, izin persetujuan dan harus membayar royalti yang harus disetor perusahaan yang memperoleh lisensi kepada perusahaan Pierre Cardin. Barang-barang atas nama Pierre Cardin yang diproduksi di Indonesia, dapat pula di ekspor, melalui jalur distribusi yang ada di 56 negara di dunia. Nama Pierre Cardin dikenal sebagai perancang busana Perancis. Tetapi kini Bisnisnya tidak hanya pakaian saja. Ia memiliki kerajaan besar yang mempekerjakan 160.000 di 94 negara, yang menghasilkan 170 jenis barang, seperti busana, perlengkapan busana, mantel bulu, makanan, jam weker sampai minuman anggur. Dengan menyewakan namanya pada pengusaha pabrik, menjalankan pengawasan mutu, ia mengumpulkan royalty dari penjualan produk. Namanya menjamin larisnya barang dan namanya adalah goodwill yang merupakan tambang emasnya. Pierre cardin lahir di San Biagio di Callata, Italia, 2 Juli 1922, merantau dan mengembangkan karirnya di Perancis.


c. Liabilities


Liabilities juga dibagi atas dua bagian yaitu current liabilities dan long term liabilities.


Current liabilities ialah utang perusahaan yang harus dibayar dalam tempo satu tahun. Bentuk umum dari liabilities jenis ini ialah accounts payable dan notes payable.


Accounts payable terjadi karena pembelian yang dibayar di belakang misalnya membeli keperluan kantor sekarang dan pembayarannya tiga bulan kemudian. Transaksi ini dibukukan dalam rekening accounts payable.


Notes payable, sama halnya pada accounts payable, tetapi perusahaan menandatangani suatu pengakuan berutang dan jelas jatuh temponya.


Accrued expenses ialah rekening untuk membukukan jasa yang sudah dipakai oleh perusahaan tetapi belum dibayar. Misalnya, gaji pegawai biasanya dibayar di belakang, juga pajak berarti perusahaan berutang kepada pegawai dan kepada pemeriantah. Rekening untuk ini, juga dapat berbentuk salaries payable dan taxes payable,


Long term liabilities, merupakan ulang perusahaan yang harus dibayar di atas satu tahun, misalnya utang bank yang berjangka lebih dari satu tahun, juga bonds payable.


d. Owners'equity


Owner's equity ini terbagi atas 3 bagian yaitu common stock, preferred stock, dan retained earnings, yaitu saham umum, saham preferen dan laba yang ditahan. 


Common stock dan preferred stock ialah jumlah uang yang ditanam dalam perusahaan oleh para pembeli saham, sedangkan retained earnings ialah jumlah uang kumulatif setelah pembayaran dividen dan pajak yang masih tersisa di dalam perusahaan. 


Contoh balance sheet: 


 


 


F. INCOME STATEMENT


Neraca perusahaan ialah gambaran singkat dari aset perusahaan, utang dan modal sendiri pada saat tertentu. Income statement ialah catatan semua penghasilan dan biaya yang terjadi pada selang waktu tertentu. Ini menunjukkan berapa jumlah uang yang diperoleh dan berapa yang hilang atau dihabiskan selama waktu tertentu. Umumnya income statement dibuat dalam waktu satu tahun sekali. Pada bagian bawah income statement dapat dilihat hasil usaha perusahaan, apakah ada laba atau rugi.


a) Revenues


Revenues jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari penjualan produknya. Ini dimulai dari penjualan bruto atau gross sales (pendapatan bruto), yaitu jumlah barang yang terjual pada periode tertentu. Di sini diperhitungkan jumlah barang yang dikembalikan, dan reduksi harga sisanya ialah penjualan netto.


b) Cost of goods sold


Jumlah uang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli barang yang akan dijualnya dinamakan cost of goods sold atau persediaan. Perdagangan eceran dan grosir menggunakan perhitungan yang sama mengenai cost of goods sold. Sedangkan pabrik menggunakan perhitungan lain. 


Perhitungan cost of goods sold dari retailer atau wholesaler ialah:


 


Jadi menghitung cost of goods sold ialah persediaan awal + pembelian netto - persediaan akhir.


Perhitungan cost of goods sold dari sebuah manufaktur ialah:


 


c) Keuntungan bruto


Keuntungan bruto atau gross profit ialah selisih antara penjualan netto dengan cost of goods sold. Ini dinamakan keuntungan bruto karena biaya operasional perusahaan belum diperhitungkan.


d) Operating expenses


Operating expenses atau biaya operasi ini dapat dikelompokkan dalam berbagai bentuk, akan tetapi pada umumnya dikelompokkan dalam dua jenis yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya penjualan ialah biaya yang diperlukan untuk menjual produk dan jasa, meliputi biaya gaji, biaya gedung serta biaya pelayanan pelanggan. Sedangkan, biaya administrasi ialah biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan usaha, misalnya gaji, telepon, listrik, gas, perlengkapaan, peralatan alat tulis kantor dan sebagainya.


e) Selling expenses


Ini adalah menyangkut biaya penjualan, seperti biaya iklan, asuransi armada penjualan, mobil, bangunan, dan gaji petugas penjualan.


f) Administrative expenses


Biaya administratif juga disebut general overhead oleh akuntan. Di dalam biaya ini termasuk gaji direktur perusahaan, staf direktur, dan pegawai bagian akunting. Biaya pajak dimasukkan bersama semua pajak yang dibayar perusahaan.








g) Income from operations


Akuntan menghitung pendapatan dari operasi perusahaan dengan mengurangkan biaya operasi dari keuntungan bruto. Jika keuntungan bruto besar dari pada biaya operasi, maka perusahaan memperoleh pendapatan. Jika keuntungan bruto kurang daripada biaya operasi, maka perusahaan rugi.


Penghasilan dari operasi perusahaan sangat penting, pada income statement, dari sini dapat diketahui apakah perusahaan memperoleh keuntungan dari usaha pokoknya atau tidak.


Perusahaan X di bawah ini memperoleh Rp38.450,00 dari pabrik dan penjualannya. Kita peroleh angka, tersebut dengan mengurangkan biaya total Rp406.150,00 dari laba bruto sebesar Rp444.600,00.


h) Pendapatan lainnya


Pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain dari sumber utamanya, disebut pendapatan lain-lain (other income). Misalnya, penghasilan dari bunga, dividen atau hasil penjualan aset. Perusahaan X memperoleh penghasilan lain-lain dari dividen sebesar Rp2.800,00 dan dari bunga uang sebesar Rp2.800,00.


i) Biaya lain-lain


Semua biaya yang tidak dapat dihubungkan dengan biaya operasi perusahaan dinamakan biaya lain-lain (other expenses). Perusahaan X menjual rugi sebuah perlengkapannya. Harga perlengkapan itu Rp102.000,00 dan dijual Rp90.000,00 merugi Rp12.000,00. Karena usaha perusahaan X, bukan jual beli perlengkapan, kerugian karena menjual aset tersebut dimasukkan ke dalam biaya lain-lain.




j) Pendapatan bersih sebelum pajak


Jumlah pendapatan lain-lain dan biaya lain-lain dibandingkan dan dicari selisihnya. Jika hasilnya positif, maka pendapatan dari operasi perusahaan akan bertambah sejumlah itu, jika hasilnya negatif, maka pendapatan operasi perusahaan akan berkurang sejumlah itu. Ini dinamakan pendapatan bersih sebelum dikurangi pajak.


k) Pendapatan Bersih Setelah kena Pajak


Bagian bawah dari income statement adalah pendapatan bersih setelah kena pajak. Inilah jumlah uang yang diperoleh perusahaan selama tahun operasinya.


 




G. PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG


Dalam menyusun income statement, akuntan tidak dapat menghitung pendapatan bersih perusahaan tanpa menghitung harga pokok barang yang terjual. Untuk menghitung harga pokok barang, harus dihitung nilai persediaan akhir barang yang ada. Ada dua metode yang umum digunakan untuk menilai persediaan ini yaitu metode FIFO dan LIFO. Metode ini terasa penting, jika perusahaan menjual barang yang dibeli dengan harga berbeda. Misalnya sebuah toko menjual susu kaleng. Susu kaleng yang tersisa pada waktu diadakan stock opnume (menghitung persediaan barang) pernah dibeli dengan dua macam harga. Mula-mula dibeli dengan harga Rp2.450,00 perkaleng dan terakhir dibeli dengan harga Rp2.750,00. Kedua macam barang itu masih tersisa. Harga yang manakah yang digunakan dalam menilai persediaan barang akhir?


a. FIFO (First In First Out)


Metode Fifo digunakan dengan anggapan bahwa barang yang pertama masuk ke dalam rak toko adalah yang harus pertama kali dijual, atau harus dijual lebih dulu. Dan yang masuk kemudian, dijualnya pun kemudian pula. Artinya barang yang ada pada akhir tahun adalah barang yang dibeli terakhir. Jika persediaan barang tersebut banyak sekali berarti bercampur dengan barang yang dibeli sebelumnya. Untuk kelebihan persediaan dari jumlah yang dibeli terakhir, digunakan harga pembelian sebelumnya. (lihat contoh dibawah )


b. LIFO (Last In First Out)


Metode Lifo ini berangapan bahwa barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama dijual, artinya harga penjualan barang ditentukan oleh harga barang yang terakhir dibeli. Jadi jika ada barang yang tersisa pada akhir tahun, maka barang tersebut dinilai seharga yang sama dengan harga barang yang terakhir.


Metode Fifo dan Lifo dipakai baik untuk menilai persediaan akhir maupun untuk pemakaian bahan untuk proses produksi.


Contoh :


Bulan:


Maret, 1 dibeli 200 satuan @ Rp 500,00


Mei, 17 dibeli 500 satuan @ Rp1.000,00


September, 19 dibeli 400 satuan @ Rp1.500,00


Desember, 15 dipakai untuk proses produksi 600 unit, sisa 500 unit. 




Cara menilai bahan yang terpakai 600 unit untuk proses produksi menurut:


FIFO: 200 unit @ Rp 500,00 = Rp100.000,00


400 unit @ Rp 1.000,00 = Rp400.000,00


Jumlah Rp500.000,00




LIFO: 400 unit @ Rp1.500,00 = Rp600.000,00


   200 unit @ Rp1.000 = Rp200.000,00


  Jumlah Rp800.000,00


Dari kedua bentuk penilaian di atas, penilaian menurut LIFO lebih mendekati harga ganti. Sistem LIFO akan lebih baik digunakan apabila ada gejala inflasi, yang memperlihatkan harga-harga naik, sehingga perhitungan/ kalkulasi harga pokok pabrik tidak jauh berbeda dengan harga sebenarnya.


H. INTERPRETASI LAPORAN KEUANGAN


Sekarang anda sudah mengetahui perbedaan antara neraca dan income statement. Pertanyaan berikut ialah bagaimana menginterpretasikan laporan, agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keadaan perusahaan. Apakah perusahaan sudah baik jalannya dan apakah lebih kuat dalam menghadapi dunia persaingan. Jawabannya dapat dilihat dari laporan keuangan neraca dan income statement. Ada dua cara yang mendasar yang dapat digunakan yaitu analisa komparatif dan Analisa ratio.




I. ANALISA KOMPARATIF


Analisa komparatif dimaksudkan membandingkan neraca tahun ini dengan neraca tahun yang lalu. Kemudian dilihat perbedaan-perbedaan yang terjadi, dan diteliti apakah perubahan tersebut menjadikan posisi perusahaan lebih baik atau lebih jelek. Banyak perusahaan membuat perbandingan neraca tahun ini dengan neraca 9 tahun yang lalu, sehingga para pembaca dapat membandingkannya secara langsung.


Pada tabel di bawah dapat dilihat sebuah perusahaan X, harta lancarnya menurun Rp840.884.000,00 tahun 1980 menjadi Rp788.154.000,00 tahun 1981. Penurunan ini disebabkan oleh kebijaksanaan perusahaan mengurangi persediaan barang. Dalam hal utang jangka pendek, berkurang dari Rp92.267.000,00 menjadi Rp35.007.000,00. Dan jumlah seluruh utang lancarnya menurun lebih dari 100 juta. Gambaran ini adalah sangat positif bagi perkembangan perusahaan X.








 


J. ANALISA RATIO


Keadaan perusahaan juga dapat dianalisa dari ratio, yang dilihat dari neraca dan income statementnya. Analisa dapat pula dibandingkan antara perusahaan sejenis dan dapat dibandingkan dengan keadaan tahun lalu. Perhatikan neraca dan income statement pada halaman di muka.


a) Analisa Current Position


Analisa Current position menyatakan kepada kita apakah perusahaan mampu melunasi utang-utang jangka pendeknya. Ratio yang penting di sini ialah apa yang disebut current ratio, yang dihitung dengan cara membagi total current assets dengan total current liabilities.




Current Ratio = Current Assets : Current Liabilities


           = 233.100: 103.200 = 2,26


Ini berarti perusahaan X mempunyai Rp2,26 harta lancar untuk membayar tiap rupiah utang lancarnya. Apakah ratio sebesar itu dapat diterima atau memadai? Jika perusahaan X mengajukan tambahan pinjaman ke bank apakah bank akan menyatakan bahwa ratio itu baik? Jawabannya tidak mudah. Tentu saja rasio 2,26 lebih baik dari 1,85 tetapi tentu tidak sebaik rasio 3,15. Namun demikian banyak akuntan menyatakan bahwa mereka percaya bahwa rasio 1,75 sudah cukup baik dan dapat menanggung resiko pinjaman jangka pendeknya.


b) Acid Test atau quick ratio


Di dalam current ratio di atas, dalam perhitungannya dimasukkan semua bentuk utang jangka pendek dan harta jangka pendek. Akan tetapi di dalam acid test atau quick ratio hanya dimasukkan harta lancar atau harta yang cepat dijadikan uang. Yang termasuk kelompok ini misalnya uang kas, rekening bank, piutang yang segera dapat ditagih, dan tidak termasuk persediaan barang, dan biaya yang sudah dibayar lebih dulu.


Acid test ratio selalu lebih kecil dari pada current ratio.


Cara menghitungnya:


Acid test ratio = (Cash + Receivables + Marketable Securities)


Current Liabilities


           = (25.400 + 96.000 + 5.000): 103.200


= 1,22


Acid test ratio sebesar 1,0 atau lebih besar dianggap baik. Ini berarti perusahaan dinyatakan likuid dan mampu membayar utang-utang jangka pendeknya.


• Persediaan Barang Dagangan


Persediaan barang mutlak disediakan perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen. Namun persediaan yang terlalu banyak adalah kurang baik karena di dalam persediaan terikat sejumlah uang, yang dapat pula digunakan untuk keperluan lain, yang lebih produktif.


• Ratio Perputaran Persediaan (inventory-turnover ratio)


Mengukur barapa kali perusahaan menjual barang selama setahun, atau mengukur turn over-nya. Dihitung dengan cara membagi harga pokok barang terjual dengan rata-rata persediaan. Karena persediaan rata-rata ini sulit menghitungnya, dipakai angka persediaan awal tahun dan akhir tahu kemudian dibagi dua.


Contoh perhitungan:


Persediaan rata-rata = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir ): 2


=(30.000 + 32.000): 2 = 31.000


Perputaran Persediaan = Harga Pokok Barang : Persediaan rata-rata


=263.400: 31.000 = 8,50


Jadi perputarannya adalah 8,5 kali setahun.


Sebetulnya sulit menetapkan berapa kali rasio perputaran yang baik itu. Akan tetapi makin tinggi rasio maka makin sedikit persediaan yang ada digudang dan makin cepat perputaran barang. Namun dapat juga berarti, bahwa cepatnya perputaran barang, karena perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan langganan, sebab tidak menyediakan barang cukup, karena berbagai alasan kesalahan manajemen. Walaupun menetapkan angka ratio ini sulit, pengusaha dapat mengadakan perbandingan angka perputaran tahun ini dengan angka perputaran tahun yang lalu, sehingga pengusaha dapat belajar dari pengalaman.


c) Ratio Utang dengan Modal Sendiri


Ratio ini dicari dengan membagi jumlah utang dengan modal sendiri. Modal sendiri di peroleh dengan mengurangi seluruh harta dengan seluruh utang. Ratio ini mengukur jumlah uang yang dipinjam perusahaan dibandingkan dengan harta sendiri yang dimiliki perusahaan. Makin tinggi rationya, makin baik posisi perusahaan.


Perhitungannya


Debt to Net Worth = Total Liablities : Owners'equity


  = 468.900 : 458.200 = 1,02


Ratio 1,02 artinya setiap rupiah utang perusahaan dapat disediakan pembayarannya sebesar 1,02. Angka ratio ini dianggap cukup baik untuk menanggung resiko pinjaman perusahaan.


d) Analisa Keuntungan


Analisa rasio ini biasanya digunakan oleh orang yang akan perusahaan. Makin banyak keuntungan yang menginvestasikan uangnya para diperoleh dilihat dari tiap saham, maka menarik


Rasio ini dihitung dengan cara:


Pendapatan per saham = Pendapatan bersih perusahaan : Jumlah Saham


 = 27.675 : 7.600 = 3,64


Pendapatan bersih artinya setelah dikurangi pajak.


Analisa keuntungan lainnya ialah apa yang disebut Return on Sales, yaitu jumlah keuntungan yang diperoleh dari penjualan. Ini diperoleh dengan cara membagi pendapatan bersih dengan penjualan bersih. 


Return on Sales = Pendapatan bersih : penjualan bersih


= 27.675 : 708.000


= 0,39 = 3,9


Tinggi rendahnya rasio ini berbeda pada setiap jenis usaha. Misalnya usaha penjualan permata, berlian, penjualannya jarang terjadi, akan tetapi resikonya lebih tinggi dibandingkan dengan rasio penjualan sebuah toko swalayan. Penjualan swalayan ramai sekali, tetapi rasio penjualannya rendah dibandingkan dengan pendapatan bersihnya. mungkin hanya 5%.


Analisa keuntungan lainnya ialah return on equity. Analisa ini menunjukkan seberapa jauh efektivitas perusahaan menjalankan usahanya dengan menggunakan modal sendiri.Ini diperoleh dengan cara:


Return on Owners'equity = Net Income: Owners' equity


= 27.675 : 458.200


= 0,60 = 6%


Bila dinyatakan dengan persentase, maka pendapatan perusahaan bila dilihat dari segi modal sendiri adalah sebesar 6%.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

FUNGSI NON LINEAR

FUNGSI NON LINIER  Fungsi non linier merupakan model yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan fungsi linier dalam penerapan ekonomi, karena sebagian dari model ekonomi linier yang ada, sesungguhnya merupakan linierisasi dari model non linier. Ada 4 macam bentuk fungsi non linier yang paling sering dijumpai dalam analisis ekonomi, yaitu : Fungsi Kuadrat, Fungsi Kubik, Fungsi Eksponensial, dan Fungsi Logaritma. Diantara ke empat fungsi nonlinier tersebut yang paling sering digunakan adalah fungsi kuadrat. 1. Fungsi kuadrat Sebuah  fungsi  polinom yang memiliki peubah/variabel dengan pangkat tertingginya adalah 2 (dua). dengan f(x) = y yang merupakan variabel terikat, x adalah variabel bebas, sedangkan a, dan b merupakan koefisien dan c adalah suatu konstanta. fungsi kuadrat terbagi menjadi beberapa jenis yaitu fungsi parabola, lingkaran, elips, dan hiperbola. namun untuk di matematika ekonomi fungsi yang paling sering digunakan adalah fungsi parabola Berikut persamaa...

Penerapan Fungsi Linear Dalam Ekonomi

Fungsi linear adalah fungsi polinom atau suku banyak yang tidak asing lagi ditelinga teman teman yang baru memasuki dunia perkuliahan. Pasalnya fungsi linear ini telah dipelajari ketika SMP dan SMA. Di Matematika Ekonomi fungsi linear digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan didalam bidang ekonomi. Jadi di materi kali ini saya akan menjelaskan penggunaan fungsi linear dalam ekonomi. Fungsi umum linear adalah  Y = a + bx  dengan (b > 0), dimana Y sebagai variabel terikat yang dipengaruhi besar nilai X dan X sebagai variabel bebas. Berikut penggunaan fungsi linear dalam fungsi permintaan dan penawaran. A. Fungsi permintaan Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif (...

DERET UKUR DAN HITUNG

 A. Pengertian Deret Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret dinamakan suku. Keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk sebuah deret terlihat pada “pola perubahan” bilangan-bilangan tersebut dari satu suku ke suku berikutnya. Dilihat dari jumlahnya suku yang membentuk, deret digolongkan atau deret terhingga dan takterhingga. Deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-suku tertentu, sedangkan deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak terbatas. Sedangkan dilihat dari segi pola perubahan bilangan ada suku-sukunya, deret bisa dibeda-bedakan menjadi deret hitung, deret ukur dan deret harmoni.  Contoh: Jumlah kursi pada setiap barisnya dalam ruang seminar tersebut dapat dinyatakan dengan barisan bilangan 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, .... Urutan tersebut merupakan barisan bilangan karena memiliki pola, yaitu "ditambah 2". terdapat 7 baris kur...